Kamis, 14 Juli 2016

Sedikit Cerita Tentang Ramayana Aksara dan Medan Plaza

Ramayana dan Menplaz, ya itulah dua tempat yang biasa nya saya ucapkan ketika masih kuliah dulu. Ramayana disini maksud nya adalah Ramayana Buana Plaza Aksara yang terletak dipersimpangan jalan William Iskandar dan M Yamin Kota Medan. Walaupun ada beberapa Ramayana di Medan namun kata "Ramayana" bagi saya dulu identik dengan Ramayana Aksara. Sedangkan Menplaz maksud nya adalah Medan Plaza yang terletak dikawasan Iskandar Muda.




Bisa dibilang dua tempat itu memiliki banyak kenangan, banyak waktu yang dihabiskan disana untuk sekedar makan, nonton atau pun sekedar belanja keperluan kuliah. Bagi anak kos seperti saya yang memiliki isi kantong yang pas-pasan Ramayana Aksara dan Menplaz termasuk tempat yang pas untuk dikunjungi, selain loaksi nya yang mudah dijangkau harga disana juga termasuk murah. Ada beberapa film yang saya tonton di Menplaz mulai dari tahun 2007 sampai 2013.
2 hari yang lalu (12/06/2016) saya terkejut melihat berita disalah satu stasiun TV yang memberitakan bahwa Ramayana Aksara terbakar. Ya, Ramayana Aksara seolah-olah mengikuti nasib Medan Plaza yang juga terbakar pada tahun 2015 lalu. Ada rasa sedih ketika melihatnya. Pikiran saya langsung kembali mengingat beberapa kenangan-kenangan yang saya miliki di 2 tempat itu. Kini walaupun saya sudah tidak tinggal di Medan namun saya masih selalu mengunjunginya untuk berbagai keperluan, dan setiap kali berkunjung saya selalu singgah ke beberapa tempat yang dahulunya sering didatangi termasuk Ramayana Aksara dan Menplaz, seperti ada kesenanagan tersendiri ketika mengunjunginya. 




Kini, kedua nya sudah hangus terbakar, tidak ada kios-kios yang tersisa, bioskop 21, arena permainan, toko buku salemba, texas chicken tak nampak lagi. Harapan saya semoga keduanya dapat difungsikan kembali. Walaupun tidak menjadi tempat perbelanjaan lagi setidak nya bisa dikunjungi walaupun hanya untuk sekedar makan, karena begitu banyak kenangan yang ada disitu.

Senin, 02 April 2012

Pencemaran Lingkungan

PENCEMARAN LINGKUNGAN






Oleh :
RAHCMAD FUJI SITORUS




BAB I

PENDAHULUAN


  1. LATAR BELAKANG

              Lingkungan terdiri dari komponen biotik dan abiotik. Jika komponen biotik berada dalam komposisi yang proporsional antara tingkat trofik dengan komponen abiotik yang mendukung kehidupan komponen biotik, lingkungan tersebut berada dalam keseimbangan atau stabil.

Keseimbangan lingkungan tidak statis, artinya dapat terjadi penurunan atau kenaikan populasi tiap jenis tumbuhan dan hewan serta berbagai komponen biotik. Perubahan komponen biotik dan abiotik dalam batas-batas tertentu tidak mengganggu keseimbangan lingkungan.

Keseimbangan lingkungan dapat menjadi rusak, artinya lingkungan menjadi tidak seimbang jika terjadi perubahan yang melebihi daya dukung dan daya lentingnya. Perubahan lingkungan dapat terjadi karena alam maupun aktivitas manusia.


B. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan pembuatan makalah ini antara lain, yaitu:
1.      Sebagai bahan kajian para mahasiswa mengenai dampak pencemaran terhadap lingkungan
2.      Sebagai cara untuk mencari berbagai cara untuk menanggulangi dampak pencemaran yang sedang dikaji sebagai metode pengumpulan data tentang pencemaran lingkungan.
           



BAB II

RUMUSAN MASALAH

  1. PENGERTIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN

          Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat  tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.

           Kita semua tahu Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan sumber daya alamnya. Salah satu kekayaan tersebut, Indonesia memiliki tanah yang sangat subur karena berada di kawasan yang umurnya masih muda, sehingga di dalamnya banyak terdapat gunung-gunung berapi yang mampu mengembalikan permukaan muda kembali yang kaya akan unsur hara.
Namun seiring berjalannya waktu, kesuburan yang dimiliki oleh tanah Indonesia banyak yang digunakan sesuai aturan yang berlaku tanpa memperhatikan dampak jangka panjang yang dihasilkan dari pengolahan tanah tersebut.

Salah satu diantaranya, penyelenggaraan pembangunan di Tanah Air tidak bisa disangkal lagi telah menimbulkan berbagai dampak positif bagi masyarakat luas, seperti pembangunan industri dan pertambangan telah menciptakan lapangan kerja baru bagi penduduk di sekitarnya. Namun keberhasilan itu seringkali diikuti oleh dampak negatif yang merugikan masyarakat dan lingkungan.

Pembangunan kawasan industri di daerah-daerah pertanian dan sekitarnya menyebabkan berkurangnya luas areal pertanian, pencemaran tanah dan badan air yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas hasil/produk pertanian, terganggunya kenyamanan dan kesehatan manusia atau makhluk hidup lain. Sedangkan kegiatan pertambangan menyebabkan kerusakan tanah, erosi dan sedimentasi, serta kekeringan. Kerusakan akibat kegiatan pertambangan adalah berubah atau hilangnya bentuk permukaan bumi (landscape), terutama pertambanganyang dilakukan secara terbuka (opened mining) meninggalkan lubang-lubang besar di permukaan bumi. Untuk memperoleh bijih tambang, permukaantanah dikupas dan digali dengan menggunakan alat-alat berat. Para pengelola pertambangan meninggalkan areal bekas tambang begitu saja tanpa melakukan upaya rehabilitasi atau reklamasi.

Dampak negatif yang menimpa lahan pertanian dan lingkungannya perlu mendapatkan perhatian yang serius, karena limbah industri yang mencemari lahan pertanian tersebut mengandung sejumlah unsur-unsur kimia berbahaya yang bisa mencemari badan air dan merusak tanah dan tanaman serta berakibat lebih jauh terhadap kesehatan makhluk hidup.
Berdasarkan fakta tersebut, sangat diperlukan pengkajian khusus yang membahas mengenai pencemaran lingkungan beserta dampaknya.


  1. JENIS – JENIS PENCEMARAN LINGKUNGAN

Berdasarkan lingkungan yang mengalami pencemaran, secara garis besar pencemaran lingkungan dapat dikelompokkan menjadi pencemaran air, tanah, dan udara.

a)      Pencemaran Udara

Pencemar udara dapat berupa gas dan partikel, contoh nya seperti Gas HzS. Gas, Gas CO dan Coz, dan pembakaran batu bara yang mengandung sulfur melalui pembakaran akan menghasilkan sulfur dioksida

Polutan udara yang lain yang berbahaya bagi kesehatan adalah asap rokok. Asap rokok mengandung berbagai bahan pencemar yang dapat menyababkan batuk kronis, kanker patu-paru, mempengaruhi janin dalam kandungan dan berbagai gangguan kesehatan lainnya.
Perokok dapat di bedakan menjadi dua yaitu perokok aktif dan perokok pasif. Perokok aktif adalah mereka yang merokok. Perokok pasif adalah orang yang tidak merokok tetapi menghirup
asap rokok di suatu ruangan.

Pencemaran udara dapat merugikan kesehatan manusia.
Sebagai Contoh :
1.   Mata
Menyebabkan mata berair dan pedih Bila senyawa tersebut terdapat dalam jumlah banyak, penglihatan menjadi kabur.

2.   Hidung, Tenggorokan, dan paru-paru
Ozon ( O3 ) menyebabkan iritasi pada
hidung dan tenggorokan terasa terbakar. Ozon juga dapat memperkecil paru-paru.

3.   Jantung
CO yang dihirup akan berikatan dengan sel darah merah dan menyebabkan sel darah merah terhambat dan menyalurkan O2 ke seluruh tubuh. Sakit pada dada disebabkan oleh
rendahnya kadar O2.

4.   Otak
Fungsi dan koordinasi motorik menjadi lemah, karena kadar O2 di dalam otak menurun pada saat CO tertutup. Pencemaran udara dapat menimbulkan gangguan pada mata, saluran pernapasan, jantung, dan otak manusia.


b)     Pencemaran Air

Di dalam tata kehidupan manusia, air banyak memegang peranan penting antara lain untuk minum, memasak, mencuci dan mandi. Di samping itu air juga banyak diperlukan untuk mengairi sawah, ladang, industri, dan masih banyak lagi

Pencemaran air dapat disebabkan oleh beberapa jenis pencemar sebagai berikut.
·         Pembuangan limbah industri, sisa insektisida, dan pembuangan sampah domestik, misalnya, sisa detergen mencemari air. Buangan industri seperti Pb, Hg, Zn, dan CO, dapat terakumulasi dan bersifat racun.
·            Sampah organik yang dibusukkan oleh bakteri menyebabkan 02 di air berkurang   sehingga mengganggu aktivitas kehidupan organisme air.
·            Fosfat hasil pembusukan bersama h03 dan pupuk pertanian terakumulasi dan  menyebabkan eutrofikasi, yaitu penimbunan mineral yang menyebabkan pertumbuhan yang cepat pada alga (Blooming alga). Akibatnya, tanaman di dalam air tidak dapat berfotosintesis karena sinar matahari terhalang.

Salah satu bahan pencemar di laut ada lah tumpahan minyak bumi, akibat kecelakaan kapal tanker minyak yang sering terjadi. Banyak organisme akuatik yang mati atau keracunan karenanya. (Untuk membersihkan kawasan tercemar diperlukan koordinasi dari berbagai pihak dan dibutuhkan biaya yang mahal. Bila terlambat penanggulangan-nya, kerugian manusia semakin banyak. Secara ekologis, dapat mengganggu ekosistem laut. Bila terjadi pencemaran di air, maka terjadi akumulasi zat pencemar pada tubuh organisme air. Akumulasi pencemar ini semakin meningkat pada organisme pemangsa yang lebih besar.

c)      Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah disebabkan oleh beberapa jenis pencemaran berikut ini :
·        . sampah-sampah pla.stik yang sukar hancur, botol, karet sintesis, pecahan kaca, dan kaleng
·         detergen yang bersifat non bio degradable (secara alami sulit diuraikan)
·        zat kimia dari buangan pertanian, misalnya insektisida.


C.    PENCEMARAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI – HARI

1.      Limbah Pertanian
Limbah pertanian dapat mengandung polutan insektisida atau pupuk organik. Insektisida dapat mematikan biota sungai. Jika biota sungai tidak mati kemudian dimakan hewan atau manusia. Orang yang memakannya akan keracunan. Untuk mencegahnya, upayakan agar memilih insektisida yang berspektrum sempit (khusus membunuh hewan sasaran) serta bersifat biodegradabel (dapat terurai oleh mikroba) dan melakukan penyemprotan sesuai dengan aturan. Jangan membuang sisa ke sungai. Sedangkan pupuk organik yang larut dalam air dapat menyuburkan lingkungan air (eutrofikasi). Karena air kaya nutrisi, ganggang dan tumbuhan air tumbuh subur (blooming). Hal yang demikian akan mengancam kelestarian bendungan..
2.      Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga yang cair merupakan sumber pencemaran air. Dari limbah rumah tangga cair dapat dijumpai berbagai bahan organik (misal sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemek, air buangan manusia) yang terbawa air got/parit, kemudian ikut aliran sungai.
Adapula bahan-bahan anorganik seperti plastik, alumunium, dan botol yang hanyut terbawa arus air. Sampah bertimbun, menyumbat saluran air, dan mengakibatkan banjir. Bahan pencemar lain dari limbah rumah tangga adalah pencemar biologis berupa bibit penyakit, bakteri, dan jamur.
Bahan organik yang larut dalam air akan mengalami penguraian dan pembusukan. Akibatnya kadar oksigen dalam air turun dratis sehingga biota air akan mati. Jika pencemaran bahan organik meningkat, kita dapat menemui cacing Tubifex berwarna kemerahan bergerombol. Cacing ini merupakan petunjuk biologis (bioindikator) parahnya pencemaran oleh bahan organik dari limbah pemukiman.

3.      Limbah Industri
Adanya sebagian industri yang membuang limbahnya ke air. Macam polutan yang dihasilkan tergantung pada jenis industri. Mungkin berupa polutan organik (berbau busuk), polutan anorganik (berbuaih, berwarna), atau mungkin berupa polutan yang mengandung asam belerang (berbau busuk), atau berupa suhu (air menjadi panas). Pemerintah menetapkan tata aturan untuk mengendalikan pencemara air oleh limbah industri. Misalnya, limbah industri harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke sungai agar tidak terjadi pencemaran.
Dilaut, sering terjadi kebocoran tangker minyak karena bertabrakan dengan kapal lain. Minyak yang ada di dalam kapal tumpah menggenangi lautan dalam jarak ratusan kilometer. Ikan, terumbu karang, burung laut, dan hewan-hewan laut banyak yang mati karenanya. Untuk mengatasinya, polutan dibatasi dengan pipa mengapung agar tidak tersebar, kemudian permukaan polutan ditaburi dengan zat yang dapat menguraikan minyak.

  1. Penangkapan Ikan Menggunakan racun
SebagiaN penduduk dan nelayan ada yang menggunakan tuba (racun dari tumbuhan atau potas (racun)untuk menangkap ikan tangkapan, melainkan juga semua biota air. Racun tersebut tidak hanya hewan-hewan dewasa, tetapi juga hewan-hewan yang masih kecil. Dengan demikian racun yang disebarkan akan memusnahkan jenis makluk hidup yang ada didalamnya. Kegiatan penangkapan ikan dengan cara tersebut mengakibatkan pencemaran di lingkungan perairan.
Tindakan manusia dalam pemenuhan kegiatan sehari-hari, secara tidak sengaja telah menambah jumlah bahan anorganik pada perairan dan mencemari air. Misalnya, pembuangan detergen ke perairan dapat berakibat buruk terhadap organisme yang ada di perairan. Pemupukan tanah persawahan atau ladang dengan pupuk buatan, kemudian masuk ke perairan akan menyebabkan pertumbuhan tumbuhan air yang tidak terkendali yang disebut eutrofikasi atau blooming. Beberapa jenis tumbuhan seperti alga, paku air, dan eceng gondok akan tumbuh subur dan menutupi permukaan perairan sehingga cahaya matahari tidak menembus sampai dasar perairan. Akibatnya, tumbuhan yang ada di bawah permukaan tidak dapat berfotosintesis sehingga kadar oksigen yang terlarut di dalam air menjadi berkurang.

            Namun sangat disayangkan pada saat ini kesadaran masyarakat sangat kurang dalam menjaga kebersihan lingkungan. Ditambah lagi adanya pembuangan limbah pabrik di sungai – sungai sehingga dapat mencemari lingkungan. Seperti contoh peristiwa dibawah ini :

Warga Sukajadi Keluhkan Limbah Perusahaan Plastik
( Radar Mojokerto, Jumat, 27 March 2009 )

“ Limbah industri yang dihasilkan oleh pabrik plastik milik PT Siantor Jl Cempaka, Sukajadi, sangat dikeluhkan keberadaannya oleh warga yang berada di sekitar pabrik tersebut. Pasalnya selain mengganggu penciuman, limbah tersebut berpotensi juga mencemari lingkunagn seperti tanah dan air yang ada di sekitar pabrik plastik tersebut. Keluhan tersebut disampaikan Ramli, warga RW 05 Kelurahan Harjosari, Sukajadi kepada Walikota Pekanbaru, Herman Abdullah, saat melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kecamatan Sukajadi, Jumat (27/3/2009). Menurut Ramli, hal tersebut sudah berlangsung cukup lama, namun hingga kini belum ada tindakan serius yang diberikan menyangkut keberdaan pabrik tersebut. “Limbah tersebut sudah sangat mengganggu, kita minta Pemko Pekanbaru untuk melakukan pemeriksaan terhadap pabrik tersebut. Dan jika terbukti bersalah karena bisa mencemari lingkungan kita minta agar dilakukan tindakan ataupun penutupan terhadap pabrik plastic tersebut,” jelasnya.

Menanggapi kasus itu, Walikota Pekanbaru, Herman Abdullah mengharapkan, agar pihak terkait untuk menyelidiki aspirasi masyarakat tersebut termasuk juga soal izin usahanya. Kalau nanti memang terbukti perusahaan tersebut menggangu lingkungan di sekitar pabrik, maka diberikan tindakan ataupun sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku. “Kita harapkan ini bisa segera diselesaikan oleh pihak terkait. Kita juga baru tahu tentang persolan tersebut karena selama ini sama sekali tidak ada laporan warga. Padahal menurut warga ini sudah berlangsung sudah cukup lama,” ujar Herman. Herman juga mengingatkan, agar satkernya tidak begitu saja memberikan izin usaha kepada setiap orang yang membuka usaha, seperti pabrik dan industri lainnya. Kemudian betul-betul ada pengecekan terhadap usaha yang akan dilakukan, jika ternyata ada indikasi mencemari lingkungan, maka jangan diberikan izinnya. “teliti dulu sebelum memberikan izin,” ujarnya.

Sementara itu Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH), Pemko Pekanbaru, Dedi Gusriadi kepada wartawan usai kunjungan menyebutkan, kalau hal itu baru diketahuinya, begitu juga dengan keberadaan pabrik plastik tersebut. Namun pihaknya tidak mau menyimpulkan apa yang terjadi saat ini sebelum ada hasil pemeriksaan lebih lanjut. “Kita juga baru tahu tentang hal itu, kita akan segera mengecek kebenaran laporan warga tersebut. Jika memang terbukti akan diberikan tindakan sesuai aturan yang berlaku, sampai dengan penutupan izin usahanya. Tunggu saja nanti hasilnya,” papar Dedi. Ditanya soal izin usaha, Dedi tidak bersedia menjawab, karena memang hal tersebut bukan kewenangannya. Namun dari kabar yang didengar, pabrik tersebut memang sudah mendapat izin.”

Akibat paling parah adalah banjir lumpur panas di Sidoarjo, Jawa Timur.Banjir lumpur panas Sidoarjo merupakan kasus menyemburnya lumpur panas yang diduga diakibatkan oleh aktivitas pengeboran untuk eksplorasi gas. Semburan lumpur tersebut menurut data dari pertama kali mencapai volume 5000 meter kubik perhari. Kemudian meningkat menjadi 40.000 meter kubik per hari, dan sekarang ini mencapai 135.000 meter kubik per hari. Sejumlah upaya telah dilakukan untuk menangulangi luapan lumpur, diantaranya dengan membuat tanggul untuk membendung area genangan lumpur. Namun tanggul akhirnya jebol. Menurut Menteri kelautan dan perikanan, kerugian oleh banjir lumpur panas tersebut mengakibatkan produksi tambak pada lahan seluas 989 hektar di dua kecamatan dan 1600 hektar di pesisir Sidoarjo mengalami kegagalan panen, sehingga kerugian diperkirakan mencapai 10.9 milyar per tahun.



D.    Dampak Pencemaran Bagi Manusia


Begitu banyak dampak negatif yang dapat ditimbulkan apabila lingkungan sudah tercemar, antara lain adalah :
1. Punahnya Spesies
2. Peledakan Hama
3. Gangguan Keseimbangan Lingkungan
4. Kesuburan Tanah Berkurang
5. Keracunan dan Penyakit
6. Pemekatan Hayati
7. Terbentuknya Lubang Ozon dan Efek Rumah Kaca


Yang paling parah adalah terjadinya Efek Rumah Kaca. Efek rumah kaca dapat menyebabkan suhu lingkungan menjadi naik secara global, atau lebih dikenal dengan pemanasan global. Akibat pemanasan global ini, pola iklim dunia menjadi berubah. Permukaan laut menjadi naik,sebagai akibat mencairnya es di kutub sehingga pulau-pulau kecil menjadi tenggelam. Keadaan tersebut akan berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem dan membahayakan makhluk hidup, termasuk manusia. Akibat lain yang ditimbulkan pencemaran udara adalah terjadinya hujan asam. Jika hujan asam erjadi secara terus menerus akan menyebabkan tanah, danau, atau air sungai menjadi asam. Keadaan itu akan mengakibatkan tumbuhan dan mikroorganisme yang hidup di dalamnya terganggu dan mati. Hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem dan kehidupan manusia.









E.     Upaya Penanggulangan Pencemaran Lingkungan

Berbagai upaya telah dilakukan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat untuk menanggulangi pencemaran lingkungan, antara lain melalui penyuluhan dan penataan lingkungan. Namun, usaha tersebut tidak akan berhasil jika tidak ada dukungan dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan, diantaranya sebagai berikut :


1.      Membuang sampah pada tempatnya
Membuang sampah ke sungai atau selokan akan meyebabkan aliran airnya terhambat. Akibatnya, samapah akan menumpuk dan membusuk. Sampah yang membusuk selain menimbulkan bau tidak sedap juga akan menjadi tempat berkembang biak berbagai jenis penyakit. Selain itu, bisa meyebabkan banjir pada musim hujan.
Salah satu cara untuk menanggulangi sampah terutama sampah rumah tangga adalah dengan memanfaatkannya menjadi pupuk kompos. Sampah-sampah tersebut dipisahkan antara sampah organik dan anorganik.
Selanjutnya, sampah organik ditimbun di dalam tanah sehingga menjadi kompos. Adapun sampah anorganik seperti plastik dan kaleng bekas dapat di daur ulang menjadi alat rumah tangga dan barang-barang lainnya.

2.    Penanggulangan limbah industri atau pendaur ulangan limbah – limbah industri
3.   Penanggulangan pencemaran udara dengan mengurangi pemakaian bahan bakar minyak dan menggunakan sumber – sumber energi alternatif yang lain
      
4.  Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau pemukiman     penduduk.
5.   Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencemari lingkungan atau ekosistem.
6. Pengawasan terhadap penggunaan jenis-jenis pestisida dan zat kimia lain yang dapat  menimbulkan pencemaran lingkungan.
7.   Memperluas gerakan penghijauan.
8.   Tindakan tegas terhadap pelaku pencemaran lingkungan.
9.   Memberikan kesadaran terhadap masyarakat tentang arti lingkungan hidup sehingga manusia lebih mencintai lingkungan hidupnya.

BAB III

KESIMPULAN

A.      KESIMPULAN

        Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat  tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Berdasarkan lingkungan yang mengalami pencemaran, secara garis besar pencemaran lingkungan dapat dikelompokkan menjadi 3 macam, yaitu : pencemaran air, tanah, dan udara

         Keseimbangan lingkungan dapat menjadi rusak, artinya lingkungan menjadi tidak seimbang jika terjadi perubahan yang melebihi daya dukung dan daya lentingnya. Perubahan lingkungan dapat terjadi karena alam maupun aktivitas manusia.

         Pembangunan kawasan industri di daerah-daerah pertanian dan sekitarnya menyebabkan berkurangnya luas areal pertanian, pencemaran tanah dan badan air yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas hasil/produk pertanian, terganggunya kenyamanan dan kesehatan manusia atau makhluk hidup lain. Sedangkan kegiatan pertambangan menyebabkan kerusakan tanah, erosi dan sedimentasi, serta kekeringan. Oleh karena itu kita perlu menjaga kelestarian lingkungan dengan baik.


B.       SARAN

  Untuk lebih memahami semua tentang pencemaran tanah, disarankan para pembaca mencari referensi lain yang berkaitan dengan materi pada makalah ini. Selain itu, diharapkan para pembaca setelah membaca makalah ini mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari – hari dalam menjaga kelestarian tanah beserta penyusun yang ada di dalamnya.